BASIC WINE TRAINING
Apakah Wine itu?
Wine adalah minuman yang terbuat
dari : jus anggur dan ragi.
Sebenarnya segala jenis jus buah
dapat digunakan, tapi sejenis ini mayoritas dari semua wine terbuat dari jus
anggur.
Bagaimana membuat wine itu?
Ragi adalah makhluk ajaib yang dapat
mengubah jus anggur menjadi wine. Sepura-sepura ragi ini sebenarnya terdapat di
udara bebas dan yang dibutuhkan untuk membuat wine hanyalah drum besar yang
terbuka, dan waktu.
(tapi kemungkinan besar hasilnya
bukanlah wine yang nikmat untuk diminum)
Di dunia ini terdapat banyak jenis
ragi yang digunakan manusia untuk proses pembuatan wine. Saat ini, ragi yang
berguna untuk membuat wine telah banyak di kembangbiakan (hanya untuk proses
ini) di Negara-negara penghasil wine seperti perancis, Italia, spanyol, jerman,
dan Amerika Serikat.
Ragi bertugas untuk mengambil gula
dari jus anggur dalam proses yang dinamakan FERMENTASI.
Dalam proses fermentasi, ragi akan
memakan gula dan mengubahnya menjadi alkohol dan karbondioksida (CO2).
Ragi juga akan memberikan sedikit
rasa kepada wine tersebut, tergantung dari jenis ragi yang digunakan dan suhu
temperature pada saat fermentasi.
Setelah selesai menikmati gula yang
ada di jus anggur dan mengubahnya menjadi alkohol (proses fermentasi selesai),
ragi-ragi tersebut akan jatuh ke bagian bawah drum. Raginya kita tinggalkan,
jus anggur yang telah menjadi wine tersebut kita pindahkan ke drum lainuntuk
proses pendewasaan wine, dan selanjutnya masuk ke botol.
“tentu semua proses diatas telah
diringkas untuk membuat anda mengerti”.
Bagaimana wine mendapatkan warnanya?
Mungkin anda sudah tahu bahwa ada
anggur hijau dan anggur merah/ungu, dan anggur yang berbeda akan membuat wine
yang berbeda.
Yang mungkin anda belum tahu adalah
hamper semua warna jus anggur adalah bening hingga kuning keemas-emasan.
Bagaimana wine mendapatkan warnanya
adalah dengan cara membiarkan kulit anggur terendam bersama jus anggur merah
dengan cara tidak merendam kulitnya bersama jus. Contohnya adalah champagne.
Ada saat kita membiarkan kulit
anggur terendam sebentar hanya utk memberikan sedikit warna gelap, wine
tersebut rose wine atau biush.
Jika kita terus merendam kulit
anggur tersebut, maka hasil yang kita dapat adalah red wine.
Mengapa setiap jenis wine mempunyai
perbedaan rasa ?
Ada banyak factor yang mempengaruhi
rasa sebuah wine. Pertama ada banyak sekali jenis anggur. Setiap jenis,
mempunyai ciri khas masing-masing baik dari segi rasa, aroma, dan tekstur.
Kedua, tanah dan iklim dimana anggur
tersebut ditsnsm juga akan memberi efek tertentu pada rasa anggur tersebut.
Ketiga, si pembuat anggur
(winemaker) yang mengatur teknik, suhu temperature, jenis ragi pada saat
pembuatan wine. Dia lah yang menentukan gaya dan rasa wine yang akan kita
minum.
Faktor penyimpanan di oak barrel
(drum kayu ek) juga memberikan efek pada rasa.
Tannin
Tannin adalah zat di dalam wine yang
menyebabkan perasaan mulut kering di mulut anda, yang berasal dari kulit, biji
dan batang anggur. Red wine memiliki tannin yang lebih dibandingkan white wine.
White wine akan mendapatkan tannin
lebih jika saat fermentasi dan pendewasaan disimpan di oak barrel.
White Wine
Apakah White Wine itu ?
Kebanyakan white wine dibuat dari
anggur hijau. Dikatakan kebanyakan, karena ada beberapa pengecualian terhadap
white wine. Wine mendapatkan warnanya dengan merendam kulit anggur dengan jus
nya.
Memang mungkin untuk membuat White
Wine dengan menggunakan anggur merah dengan cara hati-hati mengambil jus anggur
tersebut dan memisahkannya dari kulitnya. Champagne pada umumnya terbuat daari
angur Chardonnay, Pinot Noir dan Pinot Meunier. Pinot Noir dan Pinot Meunier
adalah anggur merah.
Selain warna, tidak terendamnya
kulit dan batang di jus juga mengurangi jumlah tannin di White Wine. Tannin
menyebabkan perasaan mulut kering yang membuat wine terasa pekat di mulut anda.
Tapi terkadang Winemaker memilih untuk menyimpan White Wine di Oak barrel pada
saat fermentasi atau pada saat ageing (pengumuran).
Apakah Rose (Blush) termasuk White
Wine ?
Percaya atau tidak, Rose ataupun
Blush dikategorikan White Wine. Cara membuatnya adalah dengan merendam kulitnya
dalam waktu yang cukup singkat, hanya untuk mendapatkan warna kemerah-merahan.
Anggur favorit untuk membuat Rose Wine adalah anggur Grenache dan Zinfandel.
Jenis-Jenis Red Wine yang popular
Cabernet Sauvignon
Angur berkulit tebal dengan tannin
yang tinggi, mempunyai aroma buah blackcurrant, terkadang ada aroma seperti
serutan pensil.
Merlot
Anggur yang sangat popular di
Prancis memiliki aroma buah cherry dan mint.
Pinot Noir
Memiliki aroma vanilla dan
blackberry. Ini adalah anggur yang paling rewel atau sulit untuk menghasilkan
wine yang berkualitas. Tapi jika Winemaker tersebut pandai maka wine tersebut
akan terasa soft (lembut) dan elegan, juga fruity. Pinot Noir berasal dari
Burgundy (Prancis).
Syrah/ Shiraz
Menghasilkan Wine yang rich (kental)
dan spicy (rempah-rempah) dengan aroma lada hitam, juga manisnya buah
blackberry.
Syrah biasa digunakan dinegara
Prancis (Rhone Valley) dan Amerika ( Napa Valley), sedangkan Syrah di daerah
Australia.
Tempranillo
Wine dengan aroma strawberry dan
plum. Sangat popular di Spanyol, 90% red wine di Spanyol terbuat dari anggur
jenis Tempranillo.
Nebbiolo
Mempunyai tannin dan asam yang
tinggi, proses ageing sangat diperhatikan, tumbuh didaerah Pledmont (Italy).
Sangiovese
Tumbuh didaerah Tuscany (Italy),
menghasilkan Red Wine paling digemari di Italy. Beraroma coklat dan bertannin
sedang.
Carmenere
Jenis anggur yang menghasilkan Wine
Full-Bodied (berkonsentrat tinggi), banyak aroma spices (rempah-rempah) seperti
cengkeh, anis. Sangat popular di negara Chile.
Malbec
Soft dan beraroma plum, raspberry,
coffe, almond dan mint. Sangat cocok dengan iklim dinegara Argentina.
Zinfandel
Anggur yang sangat fleksibel, sangat
beragam dari yang soft dan fruity, hingga yang rich dan spicy. Sangat popular
di daerah California Amerika.
Temperatur Info
Suhu yang tepat untuk menyimpan Red
Wine adalah 14oC – 16oC banyak orang salah mentafsirkan “room temperatur”
karena room temperatur disetiap negara itu berbeda. Jika menyimpan Red Wine
pada suhu room temperatur di Jakarta, maka dalam waktu sebentar saja Red Wine
anda akan berubah menjadi Vinegar (cuka).
Hal penting yang harus diketahui
adalah Red Wine harus cukup hangat agar kita dapat menghirup aroma-aroma yang
ada, tetapi juga harus cukup dingin agar tetap memberi rasa segar. Sebisa
mungkin jangan minum Red Wine diatas suhu 20oC.
Jenis-Jenis White Wine yang Popular
Chardonnay
Anggur hijau yang menghasilkan White
Wine paling popular di dunia. Biasanya disimpan di dalam Oak Barrel untuk
proses Ageing, dan memiliki rasa butter yang sangat khas.
Gewurztraminer
Dibandingkan semua jenis anggur,
inilah jenis anggur yang beraroma paling tajam, memiliki aroma bunga-bungaan
dan rempah-rempah.
Muscat
Satu-satnya jenis anggur yang ketika
sudah menjadi Wine beraroma seperti anggur. Muscat sangat popular untuk
dijadikan Sparkling Wine.
Riesling
Menghasilkan wine berkadar alkohol
rendah dan manis. Popular untuk dijadikan Icewine dan Medium Sweet White Wine.
Sauvignon Blanc
Sangat nikmat bila diminum muda,
tidak dianjurkan melakukan proses ageing (maksimum 5 tahun). Memiliki aroma
buah-buahan yang agak tajam.
Temperatur Info
Suhu yang tepat untuk menyimpan
White Wine adalah 7oC – 10oC. Dry White Wine sangat nikmat diminum jika
disajikan dalam suhu 8oC, sedangkan Wine yang komplek sangat cocok pada
temperatur yang lebih hangat 12oC.
Secara umum Wine yang agak mahal
diminum pada temperatur yang lebih hangat dibandingkan dengan Wine yang
harganya murah biasanya pada temperatur yang lebih dingin.
Apakah Red Wine
Red Wine adalah Wine yang diproduksi
dari anggur merah/ ungu/ hitam, semua orang tahu itu. Yang mungkin mereka tidak
tahu adalah hampir semua jenis anggur menghasilkan jus yang bening/ tidak
berwarna. Red Wine mendapatkan warnanya dengan cara merendam kulit anggur merah
tersebut didalam jus hingga semua warna yang terdapat di kulit menyatu dengan
jus anggur.
Selain kulit anggur yang memberi
warna, Red Wine juga memiliki suatu zat yang bernama Tannin. Zat tannin lah
yang memberi rasa sepet pada Red Wine. Red Wine yang masih muda memiliki kadar
tannin yang tinggi, namum pada red wine yang sudah mengalami proses ageing,
tannin akan melunak dan menyatu dengan karakter-karakter lain. Hal tersebut
yang menyebabkan Wine akan lebih KOMPLEKS dan nikmat untuk diminum.
Tannin adalah faktor utama mengapa
Red Wine dapat disimpan lebih lama daripada White Wine. Red Wine yang
berkualitas dapat disimpan hingga lebih dari 50 tahun.
Champagne dan Sparkling Wines
Champagne adalah sejenis sparkling
wine yang terbuat dari anggur yang hanya berasal dari daerah Champagne di
Prancis.
Bukan hanya itu saja, hukum di
Prancis menyatakan bahwa semua jenis sparkling wine yang berasal dari daerah
Champagne harus menggunakan metode tradisional atau Champagne Method, atau
dengan istilah Prancis yaitu Method Champenoise. Hanya dengan cara tersebut
sebuah Sparkling Wine dapat disebut Champagne.
Minuman bergelembung CO2 yang dibuat
di daerah lain di dunia, sekaipun dibuat dengan cara tradisional, dinamakan
Sparkling Wine.
Sebetulnya hal tersebut tidak
memberikan arti yang menunjukan perbedaan kualitas antara Champagne dan
Sparkling Wine, hanya menunjukan bahwa mereka bukan berasal dari daerah
Champagne. Banyak Sparkling Wine yang berkualitas tinggi yang berasal dari
negara-negara lain didunia seperti CAVA (spanyol), Moscato d’asti (Italia).
Produsen Champagne yang Terkenal
Banyak orang mengetahui tentang 3
(tiga) nama Champagne yang sangat popular yaitu DOM PERIGNON dari Moet Chandon,
RD dari Bollingr, CRISTAL dari Louis Roderer, tapi masih banyak Champagne
berkualitas yang bisa dipilih seperti :
Light Bodied
Medium Bodied
Full Bodied
Laurent-Perrier
Charles Heidsieck
Bollinger
Perrier-Jouet
Deutz
Dellamotte
Talttinger
Joseph Perrier
Gosset
Moet & Chandon
Heidsieck Monopole
Mumm
Henriot
Phillipponat
Krug
Piper-Heidsieck
Louis Roderer
Pot Roger
Vueve Cliquot
Pommery
Bagaimana Cara Membuat Champagne
Kebanyakan Champagne terbuat dari 3
(tiga) jenis anggur yaitu Pinot Noir, Chardonnay, dan Pinot Meunier. Ciri khas
dari masing-masing anggur memberikan keunikan rasa pada Champagne yang
membuatnya menjadi nikmat untuk diminum.
Membuat Anggur Menjadi Wine Dasar
(Blend/ Cuvee)
Sebelum dicampur atau dipadukan
masing-masing anggur dipress dengan hati-hati untuk memperoleh jus nya tanpa
membolehkan warna dan rasa tannin dari kulit anggur merah bercampur dengan jus
anggur.
Lalu jus dari masing-masing anggur
difermentasikan menjadi Wine dan dipisahkan untuk melalui proses ageing ataupun
blending.
Setelah fermentasi pertama
Winemakaer akan membuat sebuah ramuan yang terdiri dari jus masing-masing
anggur yang telah difermentasikan untuk membuat sebuah Wine Dasar atau Blend
atau Cuvee. Seringkali Winemaker harus membuat lebih dari 100 (seratus) contoh
ramun untuk menemukan sebuah ramuan yang pas untuk menghasilkan Champagne yang
nikmat.
Fermentasi Kedua
Ada 2 cara atau tehnik pada proses
fermentasi kedua.
Pertama Charmat Method, sebuah
proses yang diciptakan untuk menghemat waktu dan biaya, yaitu menggunakan
sebuah drum atau tank besar yang tertutup.
Kedua Method Champenoise atau metode
tradisional sebuah metode yang wajib digunakan bagi setiap produsen Champagne.
Metode ini menggunakan banyak tenaga kerja karena proses fermentasi keduanya
menggunakan botol, bukan dengan menggunakan drum atau tank besar yang tertutup.
Jika anda bertanya bagaimana cara
Champagne atau Sparkling Wine mendapatkan gelembung gas, jawabannya adalah pada
saat proses fermentasi kedua setelah Cuvee atau Blend terbuat , Winemaker akan
menambahkan ragi dan gula. Perlu diingat pada proses fermentasi, ragi akan
mengubah gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Hal Yang Perlu Diketahui untuk Membeli
Sparkling Wine
Kandungan rasa manis pada Sparkling
Wine akan tertera pada label botol, yaitu
- Extra Brut
(Brut Sauvage) : Totally Dry
- Brut
: Dry
- Extra Dry
: Medium Dry
- Sec :
Agak manis
- Demi-Sec
: Sedikit Manis
- Doux
: Manis