Senin, 07 April 2014

Kisah Minuman Tuak



Pada masa kolonial Belanda di Indonesia, PALM WINE, di samping wine yang sebenarnya sudah termasuk minuman khas pada pesta-pesta dansa oleh orang-orang Belanda yang mengundang para petinggi-petinggi pribumi maupun orang-orang keturunan, seperti para pedagang-pedagang Cina dan India PALM WINE yang dimaksud disini bukanlah terbuat dari anggur melainkan dari sadapan pohon aren atau enau yang orang Batak bilang bagot. Demikianlah orang-orang kolonial menyebutnya Palm-Wine, sementara orang batak menyebutnya tuak.  

Banyak suku-suku di daerah yang mengenal tuak sebagai minuman tradisional. Orang Badui di Banten juga mengenal tuak yang sama seperti di tanah Batak. Ada juga kelompok penduduk di Jawa Timur yang mengkonsumsi tuak sebagai minuman khas. Di Sulawesi terutama di Sulawesi Utara, tuak diproses lebih lanjut dengan penyulingan sehingga diperoleh minuman mirip sake di Jepang yang mengandung kadar alcohol tinggi sehingga sangat gampang memabukkan. Penduduk Pulau Nias ternyata memiliki minuman khas yang sama seperti di Sulawesi Utara yang diproses lanjut dengan penyulingan dan mereka menyebutnya Niforu. Di Filipina, tuak juga merupakan minuman tradisional yang disadap dari bagot, dan ternyata orang Inggris juga mengenal tuak sehingga ada kata dalam bahasa Inggris dengan sebutan Toddy. 
Tuak yang menjadi minuman khas orang-orang Batak memang aslinya disadap dari pohon bagot, akan tetapi tuak minuman khas itu dapat pula disadap dari pohon kelapa. Maka secara umum bagi orang Batak sekarang ini, tuak berdasarkan sumbernya, dibagi dalam dua kategori yang disebut tuak bagot dan tuak kalapa. Berdasarkan prosesnya dikategorikan sebagai tuak raru dan tuak na tonggi. Dan ada pula yang disebut tuak tangkasan yaitu tuak yang selalu disertakan sebagai minuman dalam suatu prosesi adat, termasuk tuak na tonggi yang pada umumnya dikhususkan untuk kaum wanita walaupun banyak pula kaum lelaki yang menggemarinya.

Secara umum tuak dikenal oleh masyarakat di Indonesia adalah jenis minuman yang disebut arak. Jenis minuman dari tuak yang lebih ringan dan lebih segar disebut Nira, dengan rasa manis menyegarkan, tetapi nira sebenarnya disadap dari pohon kelapa dan bukan dari bagot. Melihat tuak secara fisik adalah seperti seduhan susu yang berwarna putih dan ada pula yang berwarna putih kekuningan, sementara nira juga berwarna putih lebih bening.
 Tuak, disamping sebagai minuman, merupakan bahan baku untuk pembuatan gula dengan berbagai sebutan seperti gula arena tau gula merah atau pun gula jawa karena orang-orang jawa memang lebih banyak memproses tuak menjadi gula sangatlah sederhana. Belakangan ini tuak sudah diproses secara modern menjadi kristal gula yang disebut Palm Sugar atau Brown Sugar. Tuak juga sebagai bahan mutlak untuk membuat cuka makan yang biasa disebut Arenga Vinegar.(abs)

0 komentar:

Posting Komentar